Ada kala disaat saya merengek-rengek menginginkan sesuatu, tapi tidak pernah terdapatkan hingga akhirnya rasa cemburu tumbuh dan berakar dalam otak. Saya coba hentikan keinginan mendapatkan cinta yang tak jelas ini, bukan kah ini suatu tindakan yang benar atau salah? Entah lah, mungkin Tuhan belum mengijinkan untuk hidup bahagia bersama seorang perempuan yang saya puja, atau mungkin perjuangan saya masih terbilang sederhana, saya rasa itu perbedaan pendapat. Ini semua adalah pertanyaan yang belum pernah terjawab. Hati ini pun ikut bicara, padanya saya berkata "apakah cinta hanya ketertarikan semata?" hati ini pun berkata "TIDAK". Dan pada akhirnya saya menyadari memang lah cinta itu bukan tumbuh dari mata melainkan dari hati, hanya hati ini yang mampu menjawab hati ini yang bisa berkata benar atau salah. Kejarlah cinta, sampai saatnya Tuhan berkata "waktunya pulang"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar